SINAU BARENG AKM-LITERASI BERSAMA KETUA MGMP FISIKA SMA PROVINSI JAWA TIMUR
Sabtu, 10 April 2021 SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo mengadakan workshop penyusunan soal AKM Berbasis Literasi disampaikan langsung oleh Ari Damari, M.Pd. Saat ini pun beliau dipercaya menjadi pendidik Fisika sekaligus Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum di SMA Negeri 5 Surabaya serta menjadi Ketua MGMP Fisika SMA Provinsi Jawa Timur. Acara yang digelar di Long Room (Aula) SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo tersebut dimulai tepat pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB.
Kegiatan penyusunan soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) berbasis literasi, seluruh guru mendapatkan pengetahuan dan pelatihan untuk mampu membuat soal AKM yang merupakan bagian dari Asesmen Nasional yang terdiri dari Asesmen Literasi Membaca dan Asesmen Numerasi.
Acara yang dibuka oleh Lorena Nur Kharismawati, S.Pd tersebut, juga diisi dengan pengarahan dari Kasatdik SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo, Erni Dwiyanti, M.Pd. Dalam kesempatan tersebut, kepala sekolah menyampaikan bahwa seluruh peserta workshop diharapkan bisa menerima dan menyerap dengan maksimal atas materi yang disampaikan oleh Ketua MGMP Fisika SMA Provinsi Jawa Timur, Ari Damari, M.Pd. Dimana Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) memiliki beragam bentuk soal, seperti pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan, isian singkat, dan uraian.
Tepat pada pukul 08.30 WIB, kegiatan workshop diisi dengan materi penyusunan soal AKM. Dimana tujuan pembuatan Asesmen Literasi Membaca adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Hal tersebut dilakukan agar siswa dapat menyelesaikan masalah serta mengembangkan kapasitas individunya supaya bisa berkontribusi secara produktif di satuan pendidikan.
Sedangkan untuk Asesmen Numerasi berguna untuk mengukur kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika. Hampir sama seperti Asesmen Literasi Membaca, penyelengaraan Asesmen Numerasi bermanfaat untuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
Untuk komponen AKM sendiri, terdiri dari tiga komponen yakni yang pertama konten. Dimana berdasarkan konten, Asesmen Literasi Membaca menguji beberapa teks yang bersifat informasi maupun fiksi. Sementara itu, Asesmen Numerasi menguji bilangan, geometri dan pengukuran, data dan ketidakpastian, serta aljabar.
Sedangkan komponen kedua adalah proses kognitif. Dimana dalam komponen Asesmen Literasi Membaca berbasis proses kognitif, kompetensi murid diuji untuk menemukan informasi, menginterpretasi dan mengintegrasikan isi teks, serta mengevaluasi dan merefleksikan isi teks dengan konteks lain di luar teks. Di sisi lain, Asesmen Numerasi melibatkan proses pemahaman konsep, kemampuan penerapan konsep untuk masalah rutin, serta bernalar menyelesaikan masalah non rutin.
Dan yang terakhir adalah komponen konteks. Dimana untuk komponen Asesmen Literasi Membaca dan Numerasi berdasarkan konteks, soal untuk peserta akan mengangkat konteks personal, sosial budaya, dan saintifik.
Setelah mendapatkan materi tentang pengetahuan dalam penyusunan soal AKM, seluruh peserta workshop yakni segenap pendidik SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo, diberi waktu untuk mempraktekkan langsung (pembuatan soal AKM) secara berkelompok atau rumpun (MIPA, IPS, Bahasa, dan Umum). Hasilnya sangat memuaskan, dimana setiap kelompok yang telah dibagi sebelumnya telah menyelesaikan tugas penyusunan soal AKM secara aktif, mandiri, dan tepat waktu.
(B)