contact us smahangtuah5_sidoarjo@yahoo.co.id (031) 8056489
contact us smahangtuah5_sidoarjo@yahoo.co.id (031) 8056489

Kerjakan dengan Benar dan Jujur PPKn Fase F

Petunjuk Pegerjaan Soal
Sumatif Tengah Semester Ganjil

A. Petunjuk Umum
    1. Sebelum mengerjakan soal,telitilah terlebih dahulu urutan dan jumlah soal (terdapat 10 soal essay)
    2. Tulis Nama, Kelas dan kelengkapan identitas peserta pada lembar jawaban
    3. Tulis jawaban secara sistematis dan jelas
    4. Tulis jawaban pada lembar jawaban menggunakan bolpoin
    5. Waktu mengerjakan soal 60 menit
    6. Segera hubungi pengawas ruang jika ada kendala teknis

B. Petunjuk Khusus
    1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
    2. Kerjakan soal dengan sebaik-baiknya dan mulailah dengan soal yang menurut anda mudah dan jangan lupa menuliskan nomor disetiap jawaban
    3. Teliti jawaban sebelum dikumpulkan


 


Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-3!

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara, sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan dasar negara dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten. Dalam ketetapan tersebut, juga dijelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara, memiliki fungsi dan kedudukan sebagai kaidah negara yang fundamental atau mendasar. Sehingga Pancasila bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapa pun, termasuk MPR atau DPR. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber tertib hukum yang mengatur kehidupan negara dan masyarakat yang tertuang dalam Undang-undang (UU) No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Hal ini kian ditegaskan dalam Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pancasila sebagai dasar negara dipergunakan sebagai dasar dalam mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara.

 

1. Berdasarkan penjelasan di atas, jelaskan apa yang dimaksud “Pancasila sebagai dasar negara harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten”?

2. Mengapa Indonesia perlu memiliki dasar negara? Serta apa dampak yang akan terjadi jika Pancasila tidak ada di Indonesia? Berikan pendapat anda!

3. Pancasila merupakan sebagai sumber tertib hukum. Apa dampak yang terjadi jika hukum di Indonesia tidak sesuai pada ajaran pancasila? Berikan pendapat anda!


 


Perhatikan tabel berikut!

4. Berdasarkan table di atas, jelaskan perbedaan dan persamaan dari ketiga tokoh perumus dasar negara tersebut.


 


Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 5-7!

Dinamika Perumusan Pancasila

Perdebatan mengenai hubungan antara agama dan negara turut mewarnai sidang BPUPK kala itu. Para pejuang dan pendiri bangsa Indonesia berbeda pendapat soal ini. Sebagian menghendaki Islam menjadi dasar negara, sebagian lainnya berpandangan bahwa negara Indonesia tidak perlu menjadikan agama sebagai dasar negara. Soekarno dan Hatta, misalnya, adalah tokoh yang berpandangan bahwa negara Indonesia tidak dapat didasarkan kepada Islam. Sementara itu, Moh. Natsir, Ki Bagus Hadikusumo, dan KH. Wahid Hasyim memandang bahwa Islam harus menjadi dasar negara. Untuk mengatasi perbedaan pendapat tersebut, sebagai bagian dari demokrasi serta untuk menghindari perpecahan, maka dicarikan titik temu dalam Panitia Sembilan yang dibentuk setelah sidang pertama BPUPK. Setelah melewati diskusi panjang, akhirnya Panitia Sembilan menyepakati preambule yang disampaikan oleh Soekarno, selaku ketua Panitia Sembilan, dalam sidang BPUPK kedua pada 10 Juli 1945. Preambule ini

 

5. Berdasarkan uraian di atas. Jelaskan bagaimana kaitan antara agama dan negara di Indonesia hingga saat ini?
6. Jelaskan mengapa nilai-nilai keagamaan tidak bisa dipisahkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia?
7. Apa latar belakang yang menjadikan adanya perbedaan mengenai agama dan negara oleh para tokoh di atas?


 


Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 8-10!

Konsekuensi Pelanggaran Kesepakatan

Kesepakatan atau disebut juga pemufakatan diartikan sebagai sikap yang menyepakati akan satu atau beberapa hal oleh satu pihak dengan pihak lain, di mana kesepakatan tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Kesepakatan memiliki prinsip-prinsip yang adil, tidak memberatkan hanya salah satu pihak, bertanggungjawab, dan memiliki konsekuensi hukum atau sanksi jika terjadi pelanggaran atau penyelewangan atas kesepakatan yang telah dibuat bersama tersebut. Kesepakatan juga berkorelasi dengan norma, sebab norma merupakan kesepakatan sosial. Kisi-kisi kesepakatan dapat bersumber dari mana pun: dari ajaran agama, adat, ataupun budaya. Usia norma dapat panjang, dapat pula pendek. Terkadang norma menyesuaikan perkembangan zaman. Oleh karena itu, aturan main dalam norma dapat berubah setiap saat. Terkadang rigid (kaku) tetapi terkadang sangat fleksibel.

 

8. Berdasarkan uraian di atas, berikan 2 contoh bentuk kesepakatan di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga beserta konsekuensi jika terjadi pelanggaran kesepakatan!
9. Apa yang menjadi penyebab aturan main dalam norma dapat bersifat rigid (kaku) tetapi terkadang fleksibel?
10. Sebagai bangsa yang majemuk, kesepakatan apa yang perlu dibuat untuk menciptakan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dan damai? Berikan contohnya.