contact us smahangtuah5_sidoarjo@yahoo.co.id (031) 8056489
contact us smahangtuah5_sidoarjo@yahoo.co.id (031) 8056489

Kerjakan soal dengan JUJUR dan BENAR BIOLOGI Fase E

1. Pada pertengahan abad ke-20, para ilmuwan tidak yakin bahwa DNA atau protein sebagai materi genetik sel. Peneliti melakukan penelitian sebagai berikut.

 

Berdasarkan gambar tersebut, buatlah simpulan yang tepat mengenai penelitian para ilmuwan.


 


2. Perhatikan siklus reproduksi dari virus di bawah ini.

Tuliskan siklus apakah yang terjadi pada huruf a ? jelaskan pula tahapan siklus reproduksi virus yang terjadi pada huruf a.


 


Bacalah artikel di bawah untuk menjawab soal no.3

Flu Burung (Avian Influenza)

Karakteristik virus berbeda-beda. Contohnya, virus HIV (human immunodeficiency virus) yang memiliki sifat pathogen yang tinggi, tetapi daya infeksi terhadap orang tidak semuanya tinggi. Virus influenza pada manusia bersifat mudah menyebar, tetapi tidak menimbulkan gejala yang berat. Yang lebih berbahaya adalah virus yang memiliki daya infeksi dan daya pathogen yang tinggi, sepeti virus H1N1 penyebab pandemi Spanish Flu. Pada tahun 1918, jumlah korban Spanish Flu melebihi korban Perang Dunia I.

 

Pada umumnya, virus influenza mampu menginfeksi sel secara spesifik. Artinya, virus flu burung hanya mampu menginfeksi burung, dan virus flu manusia hanya bisa menginfeksi manusia. Hal tersebut ditentukan oleh reseptor pada permukaan sel inang masing-masing virus. Reseptor virus influenza adalah asam sialat (sialic acid) yang berikatan dengan galaktosa. Ikatan asam sialat dan galaktosa tersebut dapat berupa ikatan alpha-2,3 atau alpha-2,6. Perbedaan reseptor virus flu burung dengan flu manusia terletak pada perbedaan tipe ikatan tersebut. Virus flu burung berikatan dengan reseptor tipe alpha-2,3 yang banyak terdapat pada permukaan sel epitel usus burung atau unggas. Sementara, virus flu manusia berikatan dengan reseptor tipe alpha-2,6 yang banyak ditemukan di permukaan sel organ saluran pernapasan bagian atas pada manusia dan musang (ferret).

 

Materi genetik virus influenza berupa RNA (Ribonucleic Acid). Kemampuan virus untuk berikatan dengan reseptor merupakan kunci terjadinya penularan. Pada mulanya, virus flu burung (H5N1) hanya bisa berinteraksi dengan alpha-2,3. Setelah virus tersebut mengalami mutasi, virus dapat berinteraksi dengan alpha 2,3 sialic acid ataupun dengan alpha 2,6 sialic acid , meskipun afinitas interaksi antara kedua reseptor tersebut berbeda. Akibatnya, virus H5N1 yang semula hanya menginfeksi burung berubah dan mampu menginfeksi manusia.

 

3. Dari artikel di atas, apakah perbedaan dari virus flu burung dengan virus flu pada manusia ? Jelaskan pula yang menyebabkan virus flu burung mampu menginfeksi manusia.


 


Bacalah artikel di bawah untuk menjawab soal no 4

Obat Antiretroviral (ARV)

Pemberian antiretrovirus atau ARV menjadi pengobatan penting HIV. Riset dan penelitian mengenai obat ARV berkembang dengan pesat, meskipun belum ada yang mampu mengeradikasi virus ganas tersebut dari tubuh pengidapnya. Pemberian ARV sampai saat ini bukan untuk menyembuhkan, melainkan berfungsi untuk menghambat dan menekan peredaran virus dalam darah. Bila digunakan dengan benar, ARV dapat meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV-AIDS (ODHA).

Hingga saat ini, sudah terdapat lebih kurang 20 jenis obat ARV. Obat-obat ini, pada dasarnya terdiri atas 6 jenis berdasarkan tempat kerjanya, yaitu sebagai berikut.

  1. Nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NRTI)

  2. Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)

  3. Protease inhibitor (PI

  4. Integrase inhibitor (IIS)

  5. Fusion inhibitor (FIS)

  6. Kemokin reseptor antagonis (Cras)

Tujuan pengobatan ARV, antara lain memperpanjang usia hidup pasien yang terinfeksi, mengurangi kematian dan meningkatkan kualitas hidup pasien, mencapai tumbuh dan kembang yang optimal bagi pasien anak, dan menekan replikasi virus HIV dan mencegah progresifitas penyakit. Selain itu, dapat menjaga, menguatkan, dan memperbaiki system imun dan mengurangi infeksi oportunistik. Sementara itu, penggunaan obat ARV dapat menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, nyeri perut, pankreatitis (radang pancreas), anemia, reaksi hipersensitifitas, demam, mucositis (radang selaput lender), ruam, mengantuk, dan keracunan hati.

 

4. Dari penjelasan artikel tersebut, jelaskan perbedaan orang yang hidup dengan HIV dan orang yang hidup dengan AIDS pada ODHA.


 


Bacalah artikel di bawah ini untuk soal no.5-7

Waspadai Meningkatnya Kasus Cacar Monyet

World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan wabah cacar monyet saat ini telah menunjukkan situasi darurat kesehatan publik yang harus menjadi perhatian internasional.

Merespons pernyataan tersebut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, menyatakan banyak pihak perlu untuk meningkatkan edukasi dan kewaspadaan. Melalui cara-cara tersebut dinilainya sebagai strategi utama untuk menurunkan faktor risiko masyarakat terhadap kemungkinan terkena paparan virus.

Mengingat wabah Monkeypox di Amerika Serikat pada tahun 2003 sempat diberlakukan kebijakan pembatasan perdagangan dan transportasi hewan,” katanya di Kampus UGM, Jumat (29/7).

Berkaca dari wabah di AS tersebut, menurut Wayan, menjadikan semua perlu untuk dipertimbangkan dan diperketat, terutama di daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut. Hewan yang mungkin telah kontak dengan hewan terinfeksi harus dikarantina serta ditangani sesuai standar pencegahan dan diobservasi gejala Cacar Monyet selama 30 hari.

Karena penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox ini adalah penyakit zoonotik dan mewabah di Inggris awal bulan Mei silam,” katanya.

Berbicara penularan bisa dari hewan ke manusia dan terjadi di saat menangkap, memproses, dan  mengonsumsi daging satwa liar. Bisa juga melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi dari hewan terinfeksi seperti mamalia kecil, termasuk rodensia (tikus, tupai) dan primata non-manusia (monyet, kera).

Menurutnya, penularan secara kontak langsung ini dapat juga terjadi antarhewan. Penularan Cacar Monyet dari manusia ke manusia utamanya melalui droplet pernafasan yang secara umum memerlukan kontak erat yang cukup lama.

Penularan bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau materi lesi cacar, kontak tidak langsung dengan benda, kain, dan permukaan yang terkontaminasi. Penularan secara vertikal dapat terjadi dan dapat berujung pada komplikasi, cacar bawaan, atau lahir mati.

Masa inkubasi Cacar Monyet umumnya berkisar 6 sampai 13 hari. Pasien dinyatakan infeksius dari saat ruam mulai muncul hingga deskuamasi atau pergantian kulit. Proses ini membutuhkan waktu hingga beberapa minggu,” katanya.

Gejala penyakit pada manusia sangat mirip dengan penyakit cacar, yaitu demam (>38,5°C), kelemahan, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal-pegal, pembengkakan kelenjar limfa, dan sakit kepala. Gejala-gejala tersebut akan diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.

Lesi bertahan sekitar 1 sampai 3 hari pada setiap tahap dan berprogres secara bersamaan. Area kemunculan lesi adalah wajah (98 persen), telapak kaki dan tangan (95 persen), membrane mukosa mulut (70 persen), genital (28 persen), dan konjungtiva (20 persen).

Secara umum lesi lebih jelas pada anggota gerak dan wajah dibandingkan pada badan. Manifestasi pada area genital dapat menjadi dilema diagnosis pada populasi berpenyakit menular seksual (PMS),” ungkapnya.

Wayan mengungkapkan pemberian vaksinasi atau penggunaan vaksin cacar (orthopoxvirus lain seperti virus vaccinia) setidaknya memberikan perlindungan parsial terhadap infeksi virus Monkeypox. Pada tahun 2019, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin JYNNEOSTM untuk mencegah penyakit Cacar Monyet dengan efektivitas mencapai 85 persen.

Sementara untuk pencegahan menyitir dari WHO, kata Wayan, maka sebagai upaya perlindungan diri perlu menghindari kontak langsung dengan orang bergejala, menerapkan hubungan seksual yang aman, menjaga kebersihan tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer, menggunakan masker, serta mempraktikkan etika batuk dan bersin yang benar. Sedangkan upaya pencegahan di rumah dapat dilakukan dengan melakukan good hygiene practices, mencuci kain dengan detergen, memisahkan alat makan orang terinfeksi, mencuci alat makan menggunakan air panas atau air hangat dan sabun dengan memakai sarung tangan, membersihkan permukaan terkontaminasi dengan desinfektan.

Sumber : https://ugm.ac.id/id/berita/22765-waspadai-meningkatnya-kasus-cacar-monyet

 

5. Setelah membaca artikel tersebut, menurut pendapatmu apakah cacar monyet termasuk ke dalam penyakit menular seksual? Jelaskan.
6. Bagaimana proses penularan penyakit cacar monyet? Jelaskan secara rinci.
7. Jelaskan gejala yang menunjukkan munculnya penyakit cacar monyet beserta cara pencegahan penyakit tersebut !


 


Bacalah artikel berikut untuk menjawab soal no. 8 – 9

Efektivitas Vaksinasi Dalam Pemutusan Rantai Penularan Covid-19

Sejak vaksin COVID-19 tiba di Indonesia, tidak sedikit masyarakat yang belum setuju akan anjuran pemerintah untuk menjalani vaksinasi COVID-19. Padahal, pemberian vaksin ini sangatlah penting, bukan hanya untuk melindungi masyarakat dari COVID-19, tetapi juga memulihkan kondisi sosial dan ekonomi negara yang terkena dampak pandemi.

Vaksinasi atau imunisasi bertujuan untuk membuat sistem kekebalan tubuh seseorang mampu mengenali dan dengan cepat melawan bakteri atau virus penyebab infeksi. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian vaksin COVID-19 adalah menurunnya angka kesakitan dan angka kematian akibat virus ini. Meskipun tidak 100% bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, vaksin ini dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat COVID-19.

Selain itu, vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting karena ada sebagian orang yang tidak bisa divaksin karena alasan tertentu.

Orang yang tidak dianjurkan untuk menerima vaksin atau tidak menjadi prioritas untuk vaksin COVID-19 antara lain anak-anak atau remaja berusia di bawah 18 tahun dan orang yang menderita penyakit tertentu, misalnya diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol. Jadi, dengan mendapatkan vaksin COVID-19, Anda tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar Anda yang belum memiliki kekebalan terhadap virus Corona.

Vaksin COVID-19 memang dapat membawa banyak manfaat dengan melindungi kita dari infeksi virus Corona. Namun, perlu diketahui bahwa vaksin ini tidak diberikan kepada orang yang sedang sakit berat atau sudah terinfeksi virus Corona.

Jadi, pastikan untuk selalu mempertahankan daya tahan tubuh Anda, baik sembari menunggu giliran untuk diberikan vaksin maupun setelahnya. Hal ini karena dengan imunitas tubuh yang kuat, Anda tidak akan mudah sakit sehingga kebugaran tubuh tetap terjaga. Beberapa cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, serta beristirahat yang cukup.

Selain cara-cara tersebut, Anda juga bisa mengonsumsi produk herbal yang dapat meningkatkan imunitas tubuh. Beberapa jenis herba yang kandungannya dipercaya mampu memperkuat daya tahan tubuh adalah: Meniran hijau, karena mengandung zat imunomodulator untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh yang lemah Daun kelor, karena mengandung antioksidan dan terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh Kunyit, karena mengandung banyak antioksidan untuk melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas dan memperkuat imun.

Di samping menjaga daya tahan tubuh, Anda perlu tetap menerapkan protokol kesehatan, baik selama menunggu giliran untuk divaksin maupun setelah mendapatkan vaksin. Sebisa mungkin juga hindari bepergian ke luar rumah atau berkumpul dengan orang banyak. Vaksin COVID-19 diharapkan bisa menjadi solusi untuk menyudahi pandemi yang telah memakan banyak korban jiwa serta melumpuhkan aktivitas masyarakat, dan partisipasi Anda dalam program vaksinasi ini akan sangat membantu pemulihan kondisi negara kita.

Sumber : https://dinkes.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/49-efektivitas-vaksinasi-dalam-pemutusan-rantai-penularan-covid-19

8. Jelaskan tujuan adanya pemberian vaksin serta proses pembuatan vaksin secara umum !
9. Bagaimana cara meningkatkan sistem imun tubuh kita ? jelaskan.



 


Viroterapi, Alternatif Pengobatan Kanker

Virus yang digunakan dalam terapi ini disebut virus onkolitik. Virus yang digunakan tidak boleh sembarangan, karena memiliki spesifikasi tertentu seperti, harus memiliki efek samping yang rendah terhadap sel normal, mampu menginfeksi manusia, dan memiliki siklus replikasi (penggandaan DNA) yang cepat.

Virus ini juga harus melewati proses rekayasa terlebih dahulu, tujuannya agar kerja virus ini jadi lebih spesifik. Pada tahun 2015, virus onkolitik pertama yang diresmikan oleh FDA (Food and Drug Administration), adalah talimogene laherparepvec. Virus ini, juga bisa digunakan pada penyakit campak.

Cara kerjanya adalah Virus ini akan disuntikkan langsung ke dalam sel kanker. Dalam prosesnya, virus ini akan menggandakan DNA, kemudian menghancurkan sel kanker melalui pelepasan virus progen, dan mengaktifkan sistem imun antiviral dan antitumoral. Imun antitumoral berfungsi menghancurkan sel tumor, sedangkan imun antiviral bertugas menyerang virus yang masih tersisa.

Sumber : https://linisehat.com/viroterapi-alternatif-pengobatan-kanker/

 

10. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari teknologi viroterapi.